Thursday, 17 November 2016
Random Feeling #2
I know that he was right, gravity is not responsible for falling in love....
Blame it on something else..rain..moon...or ....
Tuesday, 15 November 2016
It's start with a coffee
Ah, kopi. Mencium wanginya yang meruap saat diseduh itu rasanya memang menyenangkan, terlebih ketika disajikan mengepulkan uap wangi yang khas. Saya suka kopi hitam, kopi susu, cappucino, panas, dingin, expresso, kopi dengan gula, apalagi tanpa gula. Love everything about coffee.
Saya suka kopi sejak usia masih muda (eh sekarang juga masih muda deng). Saat SMA saya mulai tergila-gila kopi. Saat anak gadis seusia saya saat itu lebih suka minum soda saya lebih suka kopi. Ketika kuliah, saat golongan wanita adalah kaum minoritas di jurusan dan kampus, saya juga jadi golongan minoritas saat ngumpul dan milih minuman. Saya satu-satunya cewe yang minum kopi hitam kental.
Kopi untuk saya bukan sekedar minuman berkafein yang bikin mata melek saat begadang mengerjakan tugas praktikum jaman kuliah atau kala nyetir jauh. Pun bukan minuman yang melepaskan dahaga (kalau haus ya air putih lah). Kopi untuk saya adalah mood booster, friendship booster, dan sahabat yang baik dalam banyak situasi.
Ketika saya merasa hari berjalan dengan cara yang salah, salah satu yang bisa membuat mood saya kembali naik adalah kopi.
Ketika saya merasa sulit memulai percakapan atau mingling di tengah keramaian, kopi adalah pencair suasana yang memudahkan saya memulai percakapan.
Ketika saya merasa buntu dengan ide, kopi bisa menjadi salah satu inspirasi saya.
Satu lagi yang membuat saya tambah menyukai kopi adalah karena belakangan ini selalu membuat saya tersenyum saat mengingat seorang. Seorang yang punya kesukaan yang sama dengan kopi.
Seperti siang ini, secangkir kopi hitam tanpa gula yang meruap wangi saat diseduh mengingatkan saya kenapa saya tambah suka kopi, membuat saya tersenyum kembali di tengah tumpukan pekerjaan. Like they always said: it's all start with a coffee.....
Saya suka kopi sejak usia masih muda (eh sekarang juga masih muda deng). Saat SMA saya mulai tergila-gila kopi. Saat anak gadis seusia saya saat itu lebih suka minum soda saya lebih suka kopi. Ketika kuliah, saat golongan wanita adalah kaum minoritas di jurusan dan kampus, saya juga jadi golongan minoritas saat ngumpul dan milih minuman. Saya satu-satunya cewe yang minum kopi hitam kental.
Kopi untuk saya bukan sekedar minuman berkafein yang bikin mata melek saat begadang mengerjakan tugas praktikum jaman kuliah atau kala nyetir jauh. Pun bukan minuman yang melepaskan dahaga (kalau haus ya air putih lah). Kopi untuk saya adalah mood booster, friendship booster, dan sahabat yang baik dalam banyak situasi.
Ketika saya merasa hari berjalan dengan cara yang salah, salah satu yang bisa membuat mood saya kembali naik adalah kopi.
Ketika saya merasa sulit memulai percakapan atau mingling di tengah keramaian, kopi adalah pencair suasana yang memudahkan saya memulai percakapan.
Ketika saya merasa buntu dengan ide, kopi bisa menjadi salah satu inspirasi saya.
Satu lagi yang membuat saya tambah menyukai kopi adalah karena belakangan ini selalu membuat saya tersenyum saat mengingat seorang. Seorang yang punya kesukaan yang sama dengan kopi.
Seperti siang ini, secangkir kopi hitam tanpa gula yang meruap wangi saat diseduh mengingatkan saya kenapa saya tambah suka kopi, membuat saya tersenyum kembali di tengah tumpukan pekerjaan. Like they always said: it's all start with a coffee.....
Subscribe to:
Posts (Atom)