Wednesday, 24 September 2025

Wakes Me Up when September Ends.

September, yang kalau kata Vina Panduwinata ini mestinya ceria. Buuut, in my case saya pilih lagunya Green Day, Wake me Up when September Ends.

Meninggalkan Agustus yang laksana roller coaster, mengaduk-ngaduk seisi perasaan, saya memasuki awal September dengan langkah yang masih goyah namun sudah menguatkan hati: Saya hanya akan fokus pada hal-hal yang sudah pasti saja. Butuh keberanian, iya. Sejauh ini bisa jadi mestinya enggak masalah.

Manakala kaki sudah mulai menemukan pijakannya kembali, tetiba saya kena musibah (atau ini tamparan keras dari Tuhan? Saya juga gak tahu). Tapi sejujurnya peristiwa ini bikin saya mempertanyakan kembali eksistensi saya di mata Tuhan. Hingga tiba di satu titik saya mempertanyakan kenapa saya diperlakukan begini sama orang lain? Betapa tidak adil, bahwa saya harus kehilangan banyak hal sementara orang lain bisa mendapatkan semua hal. Bukankah selama ini rasanya saya jalankan semua sebaik yang saya mampu? Well, I made mistakes I wasn't proud of, but don't we allGod, I apologize

Belum cukup,  di saat yang berdekatan Titan juga mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari salah satu yang kami anggap teman dekat. Koq begitu ya setelah selama ini kami perlakukan baik tapi ternyata? Mendengar ceritanya rasanya saya ingin berhenti jadi orang baik. Apa yang kami dapat selain dikecewakan? 

Berhari-hari rasanya saya ingin mengutuki semua hal.  Hingga di satu titik saya hanya jalankan kewajiban sekedar untuk gugur kewajiban. Mau bicara ya sama siapa, mau marah juga sama siapa? Kenapa hal buruk ini datang bertubi-tubi? I'm crying inside. Selama ini saya selalu yakin enggak ada cobaan yang melebihi kemampuan kita. Bahwa setelah kesulitan selalu ada kemudahan. Mana? 

Tapi rupanya Tuhan buktikan kalau saya salah, ternyata masih ada orang baik. Di tengah kepusingan masih ada yang mendengar dan gak hanya mendengar tapi juga bertindak. Tuhan MahaPengasih, Ar Rahiim itu benar. Bahwa selalu ada jalan keluar dari semua masalah, kadang dari yang tidak terduga.

Malam itu saya bicara berdua dengan Titan, bicara panjang dan akhirnya kami berdua bilang: life goes on, we keep doing what we do, the good thing. We enjoy our live as we should be. Problem is big, our faith should be bigger, God is bigger. Masalah saya dan Titan belum selesai, tapi setidaknya sudah tidak terlalu menghimpit dan kami berdua sepakat menghadapi ini sampai selesai, We'll win this!

We lost so many things in life, but we gain everything else. And for that we are so grateful. 

Namun tetap saja, Tuhan saya ingin bulan ini segera berakhir. 

....

As my memory rests

But never forget what I lost

Wake me up when September ends.