Wednesday, 27 July 2016

Mengutip kalimat Titan:"Naik Kelas itu Merepotkan!!"

Naik kelas itu merepotkan!!
Hahahaha kalimat itu terlontar ketika Titan saya ajak ke toko buku membeli perlengkapan sekolahnya.
Titan naik level 2 dengan nilai yang Alhamdulillah, melebihi rata-rata kelasnya yang juga tinggi. Sebenarnya untuk saya sendiri, nilai itu bukan hal terpenting. Hal terpenting yang selalu sampaikan ke Titan adalah berbuatlah yang terbaik, sebaik yang kamu bisa. Because I know that you are smart and creative. Kalau kamu sudah lakukan yang terbaik, hasil baik insha Allah diperoleh.

Sebenarnya kenapa sih repot (kalau kata Titan)? Menurut dia merepotkan sangat karena harus mencari sampul plastik siap pakai dan sampul plastik gulungan, krayon dengan katagori yang sudah ditentukan (merek dan isinya), alat tulis jenis  tertentu serta printilan lainnya. Tapi, sebenarnya, repotnya adalah karena Titan selalu punya pilihan sendiri (dia lebih suka pakai pensil warna ketimbang krayon, suka penggaris yang logam ketimbang yang plastik, dll...). Kenapa sih harus sama? Supaya nggak iri2an dan nggak jadi ajang pamer. Yang penting kan fungsional.

Titan sekolah di SDIT yang sudah memiliki sistem yang terorganisir. Setiap awal tahun ajaran baru, seluruh orang tua akan mendapat edaran mengenai apa saja yang harus disiapkan, list buku paket (boleh dibeli di sekolah atau di toko buku), ATK (krayon isi sekian, pensil, penghapus, penggaris 30cm, dll), buku tulis (dibeli di sekolah) yang sudah dilabel nama dan ditempel potongan kertas origami dengan warna sesuai mata pelajaran di bagian punggung buku), sampai sandal jepit (warnanya sama untuk masing-masing level, jadi di masjid saat shalat akan ada 5 warna sandal jepit  untuk 5 level, level 1 shalat di kelas masing-masing), juga pakaian ganti lengkap sampai pakaian dalam.

Merepotkan? Tentu saja buat orang tua seperti saya yang selain single juga harus bekerja purna waktu. Tetapi, alhamdulillah, ini salah satu yang saya suka di sekolah ini adalah komunikasi antarorang tua siswa yang intens, Begitu tahu kelas anaknya yang mana (setiap kenaikan kelas, siswa akan diacak lagi sehingga temannya selalu berubah), beberapa bunda langsung berinisiatif membentuk grup WA kelas (biasanya volunteer menjadi kordinator kelas) dan memasukkan nomor2 bunda-bunda yang anaknya ada di kelas tersebut. Seluruh pengumuman, kegiatan, tugas, pembagian jatah tugas menyediakan makanan sehat setiap minggu untuk anak-anak kelas, serta apapun yang terjadi di sekolah termasuk kalau ada anak yang sakit, ketinggalan bekal, atau belum dijemput, akan dipublish di sini. Begitu cepat informasi tersampaikan, sehingga sesama orang tua bisa saling bantu dan saling pantau. Tentu saja tidak ketinggalan foto kejadian di sekolah selama kegiatan belajar belum mulai juga diposting di grup (biasanya kalau ada yang lucu-lucu ketika pagi2 anak-anak baru datang). Pun, ketika kami kesulitan mencari sandal jepit warna kuning (kami dapatnya sandal oranye yang seharusnya untuk level lain), ada bunda yang menawarkan untuk mencarikan karena kebetulan tahu tempat yang bisa menyediakannya

Lebih seru lagi, WAG level 1 yang lalu (mantan kelasnya Titan) nggak mau dibubarkan. Jadi, walau sudah terpencar-pencar di kelas lain, tetap saja informasi di grup ini lebih cepat. Juga saling membantunya tetap seru. Hari ini saya angkat 2 jempol saya buat bunda yang dulu jadi korlas kami yang menawarkan bantuan untuk satu bunda lain yang kebetulan sedang tugas di luar kota sehingga sama sekali belum menyiapkan buku tulis (belum disampul dan diberi label nama dan warna). Bantuan ini sederhana, tapi luar biasa. Bukan hanya itu, di hari pertama masuk sekolah, bunda korlas ini membantu anak-anak mencari kelasnya plus menginformasikan pembagian kelas teresebut via WAG untuk kami ibu2 yang nggak bisa hadir di sekolah. Keren, kan...
Di sekolah ini anak-anak mencari kelas juga wali kelas dan asisten wali kelas sendiri berdasarkan petunjuk (seperti permainan) dari para guru. Titan bilang seru banget pas cari kelas, walau bingung tapi asik katanya.

Komunikasi yang aktif ini bukan hanya dengan orang tua, tapi juga dengan para guru. Sehingga orang tua akan cepat tahu jika ada peristiwa apapun di sekolah. Dengan adanya korlas, kordinator level, wali kelas dan asisten walas kerepotan para ibu seperti saya ini sebenarnya banyak berkurang, selama rajin berkomunikasi maka kerepotan-kerepotan begini akan banyak berkurang.
Jadi, Tan, ini gak repot. Yang lebih repot adalah jika nggak naik kelas :) :) :)....


3 comments:

  1. Titan :)) http://kesumariyanti.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Assalamu'alaykum mbak
    Maaf, sy boleh minta resume tentang sekolah titan saat di depok kah?
    Mau komen di tulisan 1 lagi, tapi sepertinya sudah banyak sekali komennya
    Mohon dikirimkan ke dela.rezkiana@gmail.com
    Terimakasih banyak mbak

    ReplyDelete