Akhirnya terburu-buru mendaftar buat paspor. Untungnya dengan adanya sistem online lumayan membantu. Gak perlu pakai antri, walau tetap harus datang 3x karena Imigrasi Depok belum bisa sehari jadi spt Jaksel, akhirnya Titan punya paspor juga.
Begitu dapat nomor paspor langsung saja buru-buru booking tiket. Hasilnya, dapet agak mahal dengan jam berangkat dan pulang yang nggak enak banget! Kerennya, begitu dapat nomor paspor, ternyata untuk booking tiket, nomor paspor hanya diperlukan untuk penumpang dewasanya saja. Alamaaak, coba waktu dapat tanggal yang pas langsung book kan sudah lumayan dapet tiket harga murah. Tapi, sudahlah, show must go on. Tiket PP untuk tiga orang booking sudah: Tiger Air Bandung-Sing (Bandung pula dapetnya karena dari JKT harganya udah amit2) confirmed. Setelah itu my travelmate menyusul dengan book hotel di Singapore.
Beberapa hari setelah booking tiket, tiba-tiba ada pengumuman kalau Tiger Air Indonesia bangkrut! Astaga...langsung panik kami coba nelpon call center. Nggak berhasil. Akhirnya kirim email ke CS Tiger Air minta konfirmasi plus refund (harap2 cemas karena ternyata masih bisa dapet tiket dari maskapai lain dengan jadual yang jauh lebih enak). Ehhh, ternyata untuk tiket kami nggak masalah karena bukan dikeluarkan oleh Tiger-Mandala, tapi dari Tiger Air yang di Singapore. Antara lega dan kecewa karena niat mau ganti tiket jadi batal hihihi...
Saat yang dinanti datang juga. Permohonan cuti sudah oke, Subuh-subuh sopir sudah datang. Kami bersiap untuk ke Bandung. Setelah rombongan lengkap kami meluncur masuk tol yang lancar jaya. Suasana liburan sudah mulai terasa mengingat minggu ini adalah minggu terakhir kerja sebelum lebaran. Anak sekolah sudah mulai libur.
Setibanya di Bandung masih ada urusan kerja. Begitu kelar kami menuju BTC untuk makan siang (saya sih masih puasa), sekalian cari tukang cukur buat Titan. Rambutnya sudah gondrong. Akhirnya nemu juga itu tukang cukur anak-anak, meskipun pake antri tapi akhirnya Titan berangkat dengan potongan rambut baru.
![]() |
Sebelum berangkat, cukur duluuuuuu |
Kami belum bisa check in. Untuk penerbangan kami, check in baru buka jam 15.00. Alamaaak satu jam kami nangkring di depan counter check in. Mana banyak rombongan mau tour pula. Rame gak karuan. Sepanjang menunggu, Titan yang njleprok di depan conter malah digodain sama embak2 petugas check in dan pemandu tur (halahhh, anakku masih kecil mbaaaa).
![]() |
Antrian untuk pemeriksaan imigrasi |
![]() |
Siap-siap antri |
![]() |
Lama-lama menggelosor..Pegel ya, Nak? |
Akhirnya jam 15 kami kelar check in, dan begitu masuk ruang tunggu langsung disambut ruang tunggu yang penuhhhhh oleh rombongan TKW yang mau berangkat ke Timteng. Ruamenya gak karuan. Sempat mengobrol dengan salah satu TKI yang masih muda dan berasal dari Bima..Ah, sakit hati, cerai muda, tidak mendapat kesempatan sekolah, dan kemiskinan tetap menjadi alasan mereka mengadu nasib di negeri orang. Goodluck ya para mbak...semoga dapat majikan yang berperikemanusiaan di sana....
Akhirnya jam 17 kami dipanggil boarding. Alhamdulillah. Pengalaman pertama naik Tiger Air. Enak juga pesawatnya besar, ruang antar kursi juga lebar. Crew pesawatnya lumayan ramah dan sigap, tapi bau pesawatnya agak aneh. Penerbangan ke Sg berjalan lancar, walau ada beberapa kali yang bumpy sampe Titan agak takut.
Pukul 19 kami landing di Changi. Titan terkagum-kagum lihat bandara yang segini gede (jangan bandingkan dengan Bandung ya...). Langsung saja dia mau ngabur sana ngabur sini pengen liat segala macam. Urusan imigrasi dan bagasi sangat lancar (bandara sangat sepi, entah karena bukan high season atau karena udah agak malam).
Dari bandara menuju hotel kami memutuskan untuk pakai taksi mengingat sudah agak malam dan kasian Titan. Kami menginap di area Bugis. Sepanjang jalan Titan masih kagum-kagum lihat kota yang rapi dan nggak macet...
Tiba di hotel yang kamarnya kecil mungil, kami keluar lagi cari makan. Saat itu sudah larut, jadi sudah banyak yang tutup. Akhirnya kami memutuskan makan di sebuah resto kecil yang menyediakan makanan chinesse dan Thai. Salad mangganya alamaaakkkkk segarrrrr.
Pagi kami bangun dengan kepala sedikit pusing. Kurang tidur karena AC kamar yang luar biasa dingin dan somehow susah sekali diubah set temperaturnya. Tapi, walau begitu rencana harus tetap berjalan. Dan ternyata sesuai perkiraan hari ini mulai juga gak puasa (jadual sudah disesuaikan hahahaha). Jam 8 pagi kami sudah menyusuri jalan. Tujuannya Albert Centre tapi pake nyasar jadi kami berjalan berlawanan arah dengan tujuan. Sejam kami baru sampe di tujuan yang seharusnya hanya 10 menit saja jalan kaki dari hotel.
Tapi, akhirnya fishball noodle kesampaian juga, dan Titan berhasil dapat bubur phitan. Segelas besar susu kedelai menutup sarapan pagi itu. Sedaaap. Skarang siap jalan-jalan.
Tujuan pertama: Bugis Junction. Alamaaak salah tempat. Langsung deh beli oleh-oleh. Dari keripik sayuran sampe kitkat rasa greentea sampe tas kain buat oleh2 anak2 kantor. Hahahahaha buanyakkkk seperti mau buka toko di Depok aja. Dari Bugis Junction kami balik ke hotel, hanya melempar belanjaan saja. Abis itu kami lanjut ke Mustafa Centre. Kali ini kami menggunakan MRT.
Awalnya Titan takut sekali pakai MRT. Tapi, lihat suasana di stasiun yang bersih dan menyenangkan akhirnya dia seneng juga. Malah dia bilang pakai MRT asik, cepat, dan enak. Dia malah senang karena boleh masuk pemeriksaan tiket sendiri (abis itu tiket diambil lagi takut ilang).
Sampe di Mustafa Centre langsung pusing, liat segitu banyak barang. Tadinya mau cari sepatu tapi ternyata harganya gak jauh beda dengan di sini. Jadi males ah. Tas juga begitu. Akhirnya ke counter obat dan beli Balsem Tiger dan Minyak Kwan Loong yang terkenal itu, buat nyokap hihihi. Dan akhirnya 2 botol green tea Elizabeth Arden masuk tas belanja...
Dari Mustafa Centre, kami terpaksa balik hotel lagi karena belanjaan yang banyak. Sebelumnya kami makan siang dulu di mal seberang Mustafa Centre. Kelaparan sudah. Titan sudah mulai kelelahan karena jalan lumayan jauh dan panas yang luar biasa menyengat. Tapi,. begitu jalan lagi lupa sudah lelahnya.
Dari hotel kami kembali ke stasiun MRT, untuk ke arah Marina. Tujuan sore itu ke Marina, Titan ingin lihat patung singa yang ada air mancurnya a.k.a Merlion. Sampai sana masih lumayan terang dan belum terlalu ramai. Kami masih bisa foto agak tenang. Abis itu datanglah rombongan berbaju kuning satu bis. Ruameeee!!!
Dari Merlion kami menyusuri jalanan ke arah Marina Bay Sands. Singapore ini hebat, kota kecil tapi semua sudut kotanya ditata rapi dan bisa dijadikan paling enggak untuk sight seeing. Satu hal yang menyenangkan adalah teratur, rapi, dan bersih. Sayangnya biaya hidup di sini mahalnya minta ampun. Kata Titan: Titan suka deh ke sini, bersih, Gimana kalo kita pindah ke sini aja, Bu? Alamaaakkkkkkkkk, mana ibu sanggup...
Senja mulai temaram, tadinya kami mau masuk Garden by the Bay tapi sudah terlalu gelap. Titan sudah merengek capek sampe minta gendong. Lapar dan lelah membuat kami memutuskan cari makan di Marina Bay Sands supaya sekalian dekat dengan stasiun MRT. Akhirnya seporsi bento salmon nyaris habis Titan makan. Kami harus segera pulang. Esok pagi perjalanan kami lanjutkan menuju Johor. Legoland...
No comments:
Post a Comment