Thursday, 27 April 2017

Feel like woke up at the wrong side of the bed

Pernah mengalami satu hari yang rasanya semuanya salah? Saya baru saja mengalaminya. Enggak semuanya salah, tapi sebagian besar yang terjadi hari itu jadi salah.
Dimulai pagi-pagi. Sudah terlambat untuk mandi, karena Titan yang hari ini libur sulit sekali dibangunkan. Begitu mau mandi baru sadar kalau kunci rumah tertinggal di mobil (saya baru nyadar saat akan menyalakan pompa pendorong di luar). Stupid bener mengingat kunci yang saya pegang enggak lengkap, hanya kunci kamar dan pagar, tanpa kunci pintu utama. Saya baru ingat semalam yang membuka dan menutup pintu si emba jadi kunci tidak saya ambil dari mobil. Buru-buru saya lari menuju pintu belakang, untunglah kunci pintu yang menuju garasi ada di situ. Terpaksa saya memutar untuk mengambil kunci.

Berangkat kantor terburu-buru karena baru ingat uang cash sudah mepet, bensin sudah mepet, dan Titan mau sarapan bubur!!! Hasilnya, saya ngebut ke pom bensin, lari ke atm ambil uang baru isi bensin, dan cari tukang bubur. Solved, tapi napsu makan saya sudah lenyap entah ke mana. Si bubur pun saya singkirkan.

Masalah belum selesai, pagi-pagi saya mendapati ada beberapa kesalahan fatal yang disebabkan kekurangtelitian koreksi anak-anak. Sebenarnya itu sudah diingatkan dan sudah diberi catatan sebelum semua kusetujui, tapi ternyata itu enggak dilakukan sehingga kesalahan bodoh itu terjadi. Sialnya lagi, baru ketahuan saat sudah berjalan jauh.  I have to take all the blame. Mau marah? Bukan hanya marah, rasanya mau meledak tapi masih coba ditahan. Kami masih punya pekerjaan besar sampai akhir minggu ini. Hang on!!

Saat lagi rusuh begitu, ada satu mitra kerja yang ternyata punya urusan dengan bank dan entah bagaimana ceritanya si debt kolektor menelepon ke kantor. Awalnya dihandle adm, namun karena sang penagih ngotot, aku bantu jawab telp. Hasilnya, pagi-pagi saya kebagian dibentak-bentak debt collector. Astagfirullah... kenapa sih pagi ini?

Belum selesai masalah itu, datang lagi masalah lain. Ada beda persepsi antara Permen yang kita gunakan sebagai acuan dengan referensi Permen lainnya. Bedanya hanya satu huruf tapi maknanya bisa beda jauh. Dan, hasil kerja berhari-hari itu terpaksa dikoreksi lagi. Hanya 3 halaman yang memuat kata itu, tapi seluruh pekerjaan terkait terpaksa dihentikan dulu. Gimana sih orang nyusun Permen yang digunakan oleh banyak pihak koq bisa salah? Arrrrggghhh...

Hingga sore mood saya benar-benar rusak. Rasanya hari ini semesta berseberangan denganku. Semua terasa memusuhiku. Pengen rasannya hari ini melarikan diri dari sini, lenyap saja ke dalam bumi. Terasa sekali, aku sendiri! I feel like wake up at the wrong side of the bed.

No comments:

Post a Comment