Memang jadi ibu yang bekerja itu sulit. Terutama bagi ibu tunggal yang jauh dari sanak keluarga dan harus bekerja. Tantangan untuk bisa tetap bekerja namun tetap bisa mengurus anak itu sama sekali nggak mudah. Beberapa kali saya mengalami disepelekan teman sesama ibu yang mengganggap kalau hidup saya enak-enak aja. Well, just walk in to my shoes and you'll know what i mean.
Belakangan ini berita mengenai child abuse begitu marak, bahkan bukan hanya terjadi di rumah tapi sudah merambah sampai daycare dan sekolah. Setelah saya kehilangan pengasuh Titan yang setia menemani hingga harus resign karena melahirkan, saya tidak pernah lagi mendapat pengasuh yang cocok. Sampai akhirnya saya nekad memasukkan Titan ke daycare. Awalnya penuh rasa kuatir, tapi alhamdulillah Titan berada di daycare yang "ramah anak". Bahkan hingga saat ini, salah satu bunda dari daycare pertama Titan sudah seperti ibu kedua baginya (biasanya jadi tempat menginapTitan saat saya harus tugas ke luar kota).
Kembali ke child abuse di daycare dan sekolah jujur saja membuat saya merinding. Sampai saya pernah menyampaikan kekuatiran saya kepada kepala sekolah sekaligus kepala daycare yang menjadi tempat Titan menghabiskan siang hingga hari ini. Saya mempercayakan putra saya di sana untuk belajar, bermain, dan merasa aman. Kepala sekolah menjamin, saya yang setiap hari mengantar dan menjemput Titan tahu dan kenal siapa saja yang ada di sana. Tapi, bahkan hingga hari ini saya masih tetap merasa kuatir dengan keselamatan putra saya di sana. Setiap kali memandikan Titan saya sekalian mengecek apakah ada luka atau hal yang tidak biasa. Saya juga masih terus mengingatkan dia pentingnya menjaga diri dan tidak membiarkan siapapun menyentuh bagian pribadinya kecuali orang tertentu. Saya membiasakan dia untuk sampaikan apa saja yang ia rasa: sakit, kesal, senang, sedih supaya dia tahu bahwa dia bisa mengandalkan saya dalam kondisi apapun.
Tetap, rasa kuatir masih belum bisa beranjak dari hati dan pikiran saya. Ada banyak pikiran "andai...andai.." di kepala saya. Tapi akhirnya, saya kembalikan pada Allah untuk menjaga saya dan putra saya. Saya rasa ini adalah juga bagian dari perkembangan dan pertumbuhan jiwa saya dan putra saya. Kalau semuanya selalu berjalan sesuai keinginan mungkin kami tidak belum bisa mencapai tahap ini sekarang. Saya yakin Allah akam memberikan yang terbaik buat kami berdua, despite of everything..
No comments:
Post a Comment