Tuesday, 26 August 2014

sebuah pengingat

Sungguh, usia itu rahasia Ilahi. Tak ada seorangpun dari kita yang tahu kapan akan dipanggilNya.
Beberapa hari yang lalu seorang yang sudah kuanggap ayah meninggal. Berita ini cukup mengejutkan mengingat pertemuan terakhir yang rasanya menyenangkan.
Ah, betapa rasa kehilangan itu kemudian juga mengingatkanku pada rasa kehilangan belasan tahun lalu ketika aku kehilangan ayahku. Sekalipun saat itu kami sedang berseteru, tapi tetap saja kehilangan itu membuatku limbung.
Rasa kehilangan itu juga yang kemudian seperti sebuah lecutan, pengingat untuk mempersiapkan diri dan orang terdekat saat tiba saat dipanggil menghadapNya. Satu yang masih membuatku takut: putraku. Semoga Allah masih memberikan waktu untukku menyiapkan diri dan putraku...
Rasa kehilangan itu yang membuatku lebih bersyukur atas segala berkah, kemudahan, dan kebahagiaan yang sudah kuperoleh hingga saat ini.
Rasa kehilangan itu yang kemudian semakin menguatkan tekadku untuk menjadi lebih baik. Membuat perubahan yang semoga akan menjadi awal yang jauh lebih baik.
Bismillah, kumulai langkah baruku menjadi manusia yang lebih baik. Semoga Allah meridhai setiap langkah, helaan napas, untaian kata, pemikiran, dan untaian doaku....


No comments:

Post a Comment